Merasakan Sensasi "Roket" Mini John Cooper Work

Selasa, 06 Desember 2011 | 18:39

JAKARTA - Di antara sederet model Mini Cooper yang dipasarkan, BMW Group Indonesia menyediakan varian tercepatnya, John Cooper Works (JCW) untuk dites khusus oleh Kompas.com Senin lalu.

Dibanding dengan varian lain, JCW menjual performa untuk penggila kecepatan. Kompas.com mendapat kesempatan untuk mencoba mobil ini, pertama berkeliling kota dan melakukan prosesi foto di Bukit Sentul. Varian ini dijual Rp 679 juta (off-the road).

Tidak perbedaan mencolok antara sosok JCW dibandingan dengan Mini lainnya. Pada JCW ditambahkan beberapa pernik aksesori sebagai identitas, yaitu logo JCW di lubang angin bemper depan, tailgate dan
pinggiran pintu bagian dalam. Garis merah pada pinggir bodi menyiratkan DNA balap pada Si Munggil ini.

Mesin
Dibanding dengan varian lain, tenaga JCW lebih besar. Kalau Mini lain menghasilkan tenaga 184 PS, JCW yang diracik John Cooper, kemampuan mesin menghasilkan tenanga 211 PS atau lebih besar 27 PS. Sedangkan torsi 280 Nm @5.700 rpm. Jadi dapat dibayangkan sensasi mengemudikan mobil kecil bermesin BMW 325i.

Benar saja, sensasi tersebut mulai dirasakan saat mesin diaktifkan. Deruman mesin dengan tambahan turbo ganda dan knalpot bersuara nge"bass" membuat kaki ingin menginjak pedal gas.

Lantas, melihat tuas persnelling manual, hati menjadi ciut membayangkan kemacetan lalu lintas kota yang cukup parah. Untung, tekanan pedal kopling tidak keras seperti kebanyakan mobil sport. Cukup untuk mengurangi penderitaan saat berada di tengah kemacetan. Selain itu khas "ndut-ndutan" mobil sport, terjadi lagi pada JCW.

Peforma asli baru bisa dirasakan saat berada di tol Jagorawi. Lepas dari kawasan Taman Mini, dengan kondisi jalan agak kosong, memungkinkan untuk melakukan akselerasi. Meski pada posisi gigi 2 dan kecepatan 40 km/jam, begitu pedal gas di tekan hingga mentok, mesin langsung merespon denga sigap. Nyaris tidak ada efek lag (keterlambatan respon dari turbo).

Dalam beberapa detik speeddometer sudah menyentuh 180 km/jam. Bukti kuat atas klaim Mini, untuk sprint 0 -100 km per jam (kpj) bisa dilakukan dalam 6,5 detik.

Akselerasi pertengaha untuk menyusul kendaraan lain juga dirasa cukup responsif, dan sayup - sayup terdengar seperti ada letupan kecil dari knalpot. Kondisi ini mengingatkan saat mencoba mobil balap bermesin turbo yang sudah menggunakan Anti-Lag System (ALS).

Alat yang befungsi menjaga suntikan tenaga pasca deselerasi - kerap memiliki jeda untuk merespon tenaga - pada mesin turbo. Kalau Anda pernah menonton film Italian Job, diperlihatkan percikan api yang keluar dari knalpot saat aksi kejar-kejar di kanal.

Stabilitas
Untuk stabilitas, Mini memang hebat. Kemampuannya persis seperti yang diperlihatkan pada Italian Jo. Aksi kebut-kebutan di dalam kota oleh Mark Wahlberg dan kawan-kawannya yang mantap, juga dirasakan oleh Kompas.com.

Tidak ada pergeseran bodi yang berlebihan. Begitu pula saat melakukan manuver di tikungan cepat. Rasa mengemudi dapat dikendalikan dengan baik karena setir presisi dan sensitif.

Konsekuensinya, ketika stabilitas dan pengendalian hebat, kenyamanan jadi korban. Hal tersebut merupakan efek dari suspensi yang disetel dengan peredaman "medium hard". Hasilnya, tendangan balik suspeni terasa keras saat melewati jalan bergelombang. Begitu pula saat melintas di jalan kurang mulus!


sumber : kompas

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar